Sabtu, 15 Oktober 2011

alkohol fenol


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Alkohol adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsure-unsur krbon, hydrogen, dan oksigen. Terdapat di alam terutama dalambentuk ester. Merupakan enyawa yang banyak penggunaannya, terutama sebagai pelarut senyawa organic disamping untuk pembuat senyawa-senyawa organic yang lain. Alkohol mempunyai rumus umum yaitu ROH, dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubsitusi. Gugus in dapat merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatic.
 Alkohol R-OH dapat dianggap sebagai turunan hidroksi dari alkana R-H, maupun sebagai turunan alkil dari air H-OH. Sebagai turunan alkana maupun air, alcohol dapat menyerupai sifat kedua sifat keduanya. Alcohol lebih rendah (C1-C5) mempunyai sifat yang menyerupai air karena gugusan hidroksil (-OH) mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya. Sedangkan alcohol yang lebih tinggi (C6 ke atas) terutama menyerupai sifat-sifat alkana hanya sedikit larut dalam air. Tetap lebih mudah larut dalam pelarut organic. Sifat lain dari alcohol dapat ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai alkoho primer, sekunder, dan tersier.

B.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan alcohol fenol yaitu untuk membedakan anatar alcohol dan fenol
C.      Maksud Praktikum
Mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari alkohol dan fenol serta membedakan antara alkohol dimana terdapat alcohol primer,sekunder dan tersier.

D.     Tujuan Praktikum
1.      Mengetahui kelarutan alcohol fenol dan fenol di dalam air, minyak lemak, dan eter
2.      Dapat ,enentukan alcohol primer, sekunder, tersier
3.      Dapat mengetahui beberapa reaksi alcohol dan fenol
E.      Manfaat Praktikum
Adaapun manfaat dari percobaan alcohol dan fenol yaitu dapat membedakan sifat-sifat antara alcohol dan fenol.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.     Teori Umum
Derivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung atu gugus hodroksil (-OH) atau lebih sebagai ganti atom hydrogen dikenal sebagai alcohol. Alcohol tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksilper molekul. Senyawa ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R ialah gugus alkil dengan susunan CnH2n+1. (Keenan, 1986)
Atom oksigen yang bervalensi dua, bisa satu atau keduanya berikatan dengan karbon, bila satu berikatan dengan hidrogen dan yang lain berikatan dengan karbon –C-O-H. Bentuk senyawa ini adalah senyawa organik hidroksilat. Ini yang disebut gugus fungsi hidroksil (-OH). Bila gugus –OH terikat pada atom karbon alifatis disebut alkohol. Apabila gugus –OH terikat pada cincin aromatik disebut fenol. Sifat kimia keduanya ini berbeda. Alkohol alifatis dapat dibagi berdasarkan dimana gugus –OH terikat pada atom karbon : yaitu primer,sekunder, dan tersier. ( Kimia Organik Unhas,2004).
Ketiga golongan alkohol ini meskipun merpakan isomer satu sam alin, tetapi dapat dibedakan satu amalain dengan eaksinya, mialnya reaksi oksidasi.
a.      Alkohol primer teroksidasi menjadi aldehida terosidasi menjadi asam karbon
b.      Alkohol sekunder teroksidasi menjati keton
c.       Alkohol tersier teroksidasi menjadi pecah.(Respati, 1986)
Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : nama trivial diberi nama alkil-alkohol (alcohol sebagai nama poko dan rantai karbonnya sebagai gugus subtituten). Cara kedua berdasarkan nama sistemik. Nama sistemik diberi akhir “ol” yang digunakan dimana gugus –OH terikat dan posisi gugus –OH diberi nomor terkecl dari ujung rantai karbon dia terikat.(Kimia Organik Unhas, 2004)
Karena merupakan turunan dari alkana maka kemungkinan atom hidrogen yang digantikan oleh gugus hidroksi dapat satu atau lebih, sehingga dikenal :
a.        Monohidroksi alkohol, yaitu alkohol yang mengandung satu gugus hidriksida
b.        Polihidroksi alkohol, yaitu alkohol yang mengandung lebih dari atu gugus hidroksida. (Kimia Organik, 1982)
Monohidroksi alkohol disebut pula alkohol monohdris berdasarkan letak terikatnya gugus hidriksida, dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1.      Alkohol primair, yaitu alkohol dimana gugus hidroksida terikat oleh karbon primair.
2.      Alkohol sekunder, yaitu alkohol dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon sekundair.
3.      Alkohol tersier, yaitu alkohol dimana suatu gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier. (Kimia Organik, 1982)
Polihidroksi alkohol adalah alkohol yang mana mengandung lebih dari satu gugus hidroksida. Alkohol yang mengandung lebih dari dua gugus hidroksida biasanya terdapat di alam atau dapat pula dibuat secara laboratorium. Polihidroksi alkohol uang hanya stabil bila gugus hidroksida tersebut tidak terikat pada satu atom karbon, karena apabila terikat pad asatu atom karbon, karena karena apabila terikat pada satu karbon akan terlepas sebagai air, contohnya glikol dan juga gliserol. (Kimia Organik, 1982)
Fenol mempunyai gugus yang seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya biasa dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran –Ol. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu :
a.      Mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol) tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat.
b.      Mudah dioksidasi, juga oleh O2 udara dan memberikan zat-zat warna,mereduksi larutan fehling dan Ag- beramoniak.
c.       Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3.
d.      Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 x 10-10. (Riawan, 1990)
Fenol biasanya digunakan sebagai antseptikum (dimana halini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasi protein) koefisien fenol (kf) : perbandingan kons. fenol/kons. zat untuk mematikan suatu macam bakteridalam waktu yang sama da juga sebagai sitesis, misalnya : aam salisilat, aspirin, dan fenolftalein. (Riawan, 1990)
Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah. Dan alkohol mempunyai kesamaan 10-100 kali lbih lemah dari air. (tetapan ionisasi untiuk kksetimbangan uaitu H2O, H+ + OH-, adalah 10-14 . untuk kelarutan alkohol tetapan ionisasi untuk ROH H+  + -OR kira-kira 10-15 sampai sampai 10-16. Alkohol bereaksi dengan logam seperti natrium atau kalium dengan membebaskan hidrogen dan membentuk alkoksida. (Harold, 1987)

B.      Uraian bahan

a.               Aquadest (FI III 1979 Hal : 96)
Nama resmi             : AQUA DESTILLATA   
Nama lain                : Air suling
BM / RM                  : 18,02 / H2O
Pemerian                : cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau, tidak    mempunyai rasa
Penyimpanan          : dalam wadah tertutup rapat
Kelarutan                : larut dalam larutan asam ataupun basa
Kegunaan                : sebagai pelarut
b.               Asam asetat (FI III 1979 Hal : 241)
Nama resmi             : ACIDUM ACETICUM
Nama lain                : Asam Asetat
BM / RM                  : 60 / CH3COOH
Pemerian                 : cairan jernih,tidak berwarna,bau menusuk, rasa asam, tajam.
Kelarutan                 : dapat bercampur dengan air dan etanol (95%) P dan dengan gliserol P
Kegunaan                 : pereaksi
Penyimpanan           : dalam wadah tertutup rapat
c.                FeCl3 (FI III 1979 Hal: 659)
Nama resmi             : FERII CHLORIDUM   
Nama lain                : Besi (III) klorida
BM / RM                  : 162,2 / FeCl3
Pemerian                 : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan,bebasa warna jingga dari garam nitrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaban.
Kelarutan                 : larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga.
Kegunaan                 : pereaksi
Penyimpanan           : dalam wadah tertutup rapat
d.               Fenol (FI III 1979 Hal: 484)
Nama resmi             : PHENOLUM  
Nama lain                : fenol
BM / RM                  : 94,11 / C6H5OH
Rumus struktur        :             OH


 



Pemerian                 : Hablurbentuk jarum atau massa hablur,tidak berwarna atau merah jambu,bau khas,kaustik.
Kelarutan                 : larut dalam 12 bagian air,mudah larut dalam etanol (95%) O, dalam gliserol P dalam minyak lemak.
Kegunaan                 : pereaksi
Penyimpanan           : dalam wadah tertutup rapat

e.                Metanol (FI III 1979 Hal:706)
Nama                       : METANOL
BM / RM                  : 32 / CH3OH
Pemerian                 : cairan tidak berwarna, jernih, bau khas.
Kelarutan                 : dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih, tidak berwarna.
Kegunaan                 : pereaksi
Penyimpanan           : dalam wadah tertutup rapat

C.      Prosedur Kerja
        A.Kelarutan dalam air dan n-heksana
1.      Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 ml air(1) dan n-heksana (2)
3.      kedalam tabung reaksi (1) dan (2), tambahkan setetea methanol
4.      Kocok dan perhatikan kelarutannya (catat)
5.      Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alcohol yang lain
6.      Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol
         B. Alkohol Primer, Tersier dan Sekunder    
1.      Siapakan tiga buah tabung reaksi
2.      Masing-masing tabung reaksi di isi dengan 1 ml pereaksi lucas
3.      Tambahkan 3-5 tetes alcohol primer pada tabung (1), 3-5 tetes alcohol sekunder pada tabung (2) dan 3-5 tetes tersier
4.      Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5.      Perhatikan Perubahannya dan catat
6.      Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol
        C.  Beberapa reaksi alcohol dan fenol
 a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1.      Siapkan tiga buah tabung reaksi
2.      Tabung (1) di isi dengan Amyl alcohol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml
3.      Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na2CO3
4.      Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5.      Perhatian perubahan dan catat
6.      Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3)
b. Reaksi dengan FeCI3
1.      Siapkan tiga buah tabung reaksi
2.      Tabung (1) di isi dengan methanol, tabung (2) dengan amil alcohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml
3.      Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes FeCI3
4.      Catat perubahan yang terjadi

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.     Alat Yang Digunakan
Pada percobaan alcohol dan fenol meenngunakan alat yaitu aluminiumk foil, botol semprot, pipet tetes, pipet volume 10 ml, rak tabung dan tabung reaksi.

B.      Bahan yang digunakan
Pada percobaan alcohol dan fenol menggunakan bahan yaitu Alkohol (beberapa macam), aquades, CH3COOH, eter,  FeCl3, fenol, methanol, n-butanol, HCl 0,1 N, minyak zaitun, Na2CO3, NaHCO3, fenolftalein, pereaksi lucas dan 2-propanol

C.      Cara Kerja
Pada percobaan alcohol dan fenol ada tiga percobaan yaitu yang pertama adalah lelarutan dalam air, n-heksan dan minyak zaitun dengan cara pertama disiapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering, masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air (1) eter (2) dan Minyak zaitun (3).kenudian  masing-masing tabung ditambahkan setetes metanol. Dikocok dan perhatikan kelarutannya (catat), lalu  dikerjakan seperti diatas dengan  menggunakan Fenol.
Percobaan kedua yaitu alcohol primer, sekunder dan tersier xdengan acara pertama disiapkan tiga buah tabung reaksi . Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas. Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung(1),3-5 tetes alkohol sekunder(2), dan 3-5 tetes alkohol tersier(3). Dikocok dan biarkan selama 3-5 menit. Diperhatikan perubahannya dan catat. Diperjakan seperti diatas denggan menggunakan fenol.
Percobaan ketiga yaitu beberapa reaksi alcohol fenol. Yang pertaman yaitu dengan Na2CO3 dan NaHCO3, cara kerjanya yaitu disiapkan 3 buah tabung reaksi . Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan Fenol, Tabung (3)ndengan asam asetat (sebagai pembanding)masing-masing 1 ml. Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na2CO3. Dikocok dan biarkan selama 3-5 menit. Diperhatikan perubahan yang terjadi dan catat. Dikerjakan seperti diatas (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3
Yamg keduan yaitu dengan FeCl3, cara kerjanya yaitu Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi dengan metanol, Tabung (2) dengan Amil alkohol,dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml. Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 pada masing-masing tabung reaksi. Dicatat perubahan yang terjadi




BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.     Hasil Praktikum
1.      Tabel hasil pengamatan
A.      Kelarutan dalam air, eter , dan minyak

Alkohol / fenol

Kelarutan dalam air

Kelarutan dalam eter

Kelarutan dalam minyak zaitun

Keterangan

Metanol

larut

larut

larut

Bening, tetap

Amil alkohol

Tidak larut

larut

larut

Terjadi dua lapiasan

Fenol

Larut

larut

larut

Bening, tetap


B.      Alkohol Primer,sekunder dan tersier dengan pereaksi lucas

Alkohol


Pereaksi Lucas

keterangan

Primer (alkohol)

Tetap, tidak terjadi perubahan

larut.

Sekunder (2-propanol)

Tetap, tidak terjadi perubahan

larut.

Fenol (fenol)

Tetap, tidak terjadi perubahan

larut.


C.      Beberapa senyawa alkohol dan fenol
a.      Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3

Alkohol/Fenol

Na2CO3

NaHCO3

Keterangan

Amil alkohol

Larut, terbentuk 2 fase

Keruh

Bening, tetap

Fenol

Tetap, larut

tetap

Bening, tetap, larut

Asam asetat

tetap,larut, ada gelembung

 tetap,larut, ada gelembung

Bening, tetap, larut dan ada gelembung


b.      Reaksi dengan FeCl3

Zat

FeCl3 (3 tetes)

Keterangan

Metanol

Warna bening

Larut

Amil alkohol

Warna bening (endapan kuning)

Tidak larut

Fenol

Warna ungu

larut







B.      Reaksi

a.    Alcohol primer, sekunder, dan tersier
                                    ZnCl2
         C2H5OH + HCl                   C2H5Cl + H2O        
                 OH                                                 Cl                            
                                                         ZnCl2     
              CH3 – HC – CH3 + HCl                   CH3 – HC – CH3  + H2O    
                           
                        
b.    Reaksi dengan Na2CO3, dan NaHCO3
      2OH3(CH2)4OH + Na2CO3                   2CH3(CH2)4ONa + CO2      + H2O
               2                     OH + Na2Co3               2                     ONa + CO2    + H2O





CH3 – C – OH + NaHCO3                         CH3 – C – ONa + CO2 + H2O












 

                 O                                                      O
   
c.      C2H3OH + Na                    C2H3ONa (X) + ½ H2O

        C2H3 (X) + HCl   C2H3OH + NaCl               


 

 CH3(CH2)3OH + Na                       CH3(CH2)3ONa + ½ H2

 CH3(CH2)3ONa (Y) + HCl                    CH3(CH2)3OH + NaCl






 

                         OH + Na                                       ONa (Z) + ½ H3
                










 

                      ONa (Z) + HCl                                       OH + NaCl




 

d.    CH5OH + FeCl3                            

 





                                                                  O








 




                         OH + FeCl3                        Fe      +    3Hc


                                                          O                   O
 







 







C.      Pembahasan
Alkohol adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsure-unsur krbon, hydrogen, dan oksigen. Terdapat di alam terutama dalambentuk ester. Merupakan enyawa yang banyak penggunaannya, terutama sebagai pelarut senyawa organic disamping untuk pembuat senyawa-senyawa organic yang lain. Alkohol mempunyai rumus umum yaitu ROH, dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubsitusi. Gugus in dapat merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatic.
Pada percobaan kelarutn dalam air, eter dan minyak zaitun didapatkan hasil yaitu dengan menggunakan methanol : apabila methanol dicampur dengan air maka kelarutannya adalah ia akan larut, apabila methanol dicampur dengan eter maka kelarutannya adalah ia akan larut dan apabila metanol dicampur dengan minyak zaitun maka kelarutannya adalah ia akan larut. Dengan menggunakan ami lalkohol : apabila ami alkohol dicampur dengan air maka lelarutannya adalah ia tidak larut, apabila amil alkohol dicampur dengan eter maka kelarutannya adalah ia akan larut, apabila amil alkohol dicampur dengan minyak zaitun maka kelarutannya adalah ia akan larut. Dengan menggunakan fenol : apabila dicampur dengan air maka kelarutannya adalah ia akan larut, apabila fenol dicampur denganeter maka kelarutannya adalah ia akan larut, apabila fenol dicampur dengan minyk zaitun maka kelarutannya adalah ia akan larut.
Pada percobaan alkohol primer, sekunder dan tersier didapatkan hasil yaitu apabila alkohol primer (alkohol) dicampur dengan pereaksi lucas, bentuknya akan tetap, tidak terjadi perubahan sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut. Apabila alkohol sekunder (2 propanol) dicampur dengan pereaksi lucas, bentuknya akan tetap, tidak terjadi perubakhan sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut. Apabila fenol dicampur dengan pereaksi lucas, bentuknya akan tetap, tidak terjadi perubahan dan kelarutannya yaitu ia akan larut.
Pada percobaan beberapa reaksi alkohol dan fenol dengan menggunakan Na2CO3 dan NaHCO3 yaitu dengan menggunakan amil alkohol : apabila amil alkohol dicampur dengan Na2CO3 maka akan terbentuk 2 fase sedangkan kelarutannya yaitu ia tidak akan larut, apabila amil alkohol dicampur dengan NaHCO3 maka ia akan keruh sedangkan kelarutannya yaitu ia tidak akan larut. Dengan menggunakan fenol : apabila fenol dicampur dengan Na2CO3 maka bentuknya akan tetap sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut, apabila fenol NaHCO3 maka bentuknya akan tetap sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut. Dengan menggunakan asam asetat l : apabila asam asetat dicampur dengan Na2CO3 maka bentuknya akan tetap dan terbentuk gelembung sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut, apabila asam asetat dicampur dengan NaHCO3 maka bentuknya akan tetap dan terbentuk gelembung sedangkan kelarutannya yaitu ia akan larut.
Pada percobaan beberapa reaksi alkohol dan fenol dengan menggunakan FeCl3 yaitu apabila FeCl3 dicampur dengan methanol maka warnanya akan menjadi kuning sedangkan kelarutanya adalah ia akan larut, apabila FeCl3 dicampur dengan amil alkohol maka warnanya menjadi bening dan terbentuk endapan kuning sedangkan kelarutannya adalah ia tidak akan larut, apabila FeCl3 dicampur dengan fenol maka warnnya akan menjadi ungu sedangkan kelarutanya adalah ia akan larut.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka disimpulkan yaitu :
A. Kelarutan dalam air, eter dan minyak zaitun
1.      Metanol : larut dalam air, larut dalam eter dan larut dalam minyak zaitun
2.      Amil alkohol : tidak larut dalam air, larut dalam eter dan larutdalam minyak zaitun
3.      Fenol : larut dalam air, larut dalam eter dan larut dalam minyak zaitun
B. Alkohol primer, sekunder dan tersier
1.      Alkohol primer (alkohol) : tetap/tidak terjadi perubahan, larut
2.      Alkohol sekunder (2 propanol) : tetap/tidak terjadi perubahan, larut
3.      Fenol : tetap/tidak terjadi perubahan, larut
C. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1.      Amil alkohol : pada Na2CO3  terbentuk 2 fase, tidak larut. pada NaHCO3 berubah menjadi keruh, tidak larut.
2.      Fenol : pada Na2CO3  bentuknya tetap, larut. Pada NaHCO3 bentuknya tetap , larut
3.      Asam asetat : pada Na2CO3  bentuknya tetap dan terbentuk gelembung , larut. Pada NaHCO3 bentuknya tetap  dan terbentuk gelembung, larut.
Reaksi dengan FeCl3
1.      Metanol : warna kuning, larut
2.      Amil alkohol : Warna bening dan terjadi endapan kuning, larut
3.      Fenol : warna ungu

B.      Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum telah disiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.










DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Organik. Makassar : UMI

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : DKRI
Keenan, W. Charles. 1986. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga

Respati. 1986. Kimia Organik. Jakarat : Bina Akasar Baru
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarata : Binarupa Aksara
Tim Dosen Kimia Unhas. 2004. Kimia Organik. Makassar



0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards