Sabtu, 15 Oktober 2011

laporan protein


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Protein memegang peranan penting dalam mahluk hidup, yaitu dalam struktur, fungsi dan reproduksi dan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting. Unsur-unsur utama yang membangun molekul protein adalah karbon, nitrogen, dan oksigen.
            Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan polipeptide. Dalam molekul protein kurang lebih dua puluh macam asam-asam alfa amino berikatan demean ikatan peptide Dan membentuk molekul yang sangat besar. Suhu keasaman / pH dan garam-garam organik atau anorganik dapat mempengaruhi sifat-sifat protein, misalnya ; struktur dan kelarutannya.
            Protein berasal dari kata Arika Protos yang berarti pertama, yang menunjukkan bahwa zat itu menjadi dasar penghidupan. Protein merupakanj suatu zat makanan yang berfungsi sebagai bahan bakar. Dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.  Protein adalah sumber-sumber asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran, pada masa kehamilan, proteinlah yang membentuk jaringan janin dan pertumbuhan embrio. Protein juga mengganti jaringan tubuh yang dirusak dan dirombak. Fungsi utama protein bagi tubuh adalah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada.
            Protein dapat juga dikatakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi dalam tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ikut pula mengatur berbagai proses tuibuh, baik langsung maupun tidak langsung dengan membentuk zat pengatur proses dalam tubuh. Protein mengatur keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah yaitu dengan menimbulkan tekanan osmotik koloid yang dapat menarik cairan dan jaringan ke dalam pembuluh darah. Jadi, protein mempunyai peranan penting di dalam tubuh manusia dan hewan, sebab zat ini befungsi untuk menggerakkan otot.






B.Rumusan Masalah
                 Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah bagaimana pencampuran putih telur (albumin) dengan menggunakan pereaksi kimia dan juga bagaimana sifat protein dari kelarutan koagulasi , dan reaksi dengan ion-ion logam .
C.Maksud Praktikum
                 Adapun maksud percobaan ini adalah untuk mengenal beberapa sifat protein berdasarkan reaksi-reaksi kimia .
D.Tujuan Praktikum
                  Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami sifat protein dan sifat asam amino berdasarkan reaksi kimia dalam ikatan peptida .
E.Manfaat Praktikum
                  Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat protein jika dilarutkan dalam beberapa pereaksi kimia , dan juga mengetahui sifat dari protein dari kelarutan koagulasi , dan reaksi dengan ion-ion logam


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
   A.Teori Umum      
Protein, karenanya bukan hanya merupakan makromolekuler yang paling berlimpah, tapi amat bervariasi juga fungsinya. Sangat luar biaa pula bahwa semua protein di dalam semua mahluk, tanpa memandang funsi dan aktivitas biologinya dibangun oleh susunan dasar, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktifitas biologi. Lalu apakah yang memberikan suatu protein aktivitas biologinya, protein lain aktivitas hormon, dan yang lain lagi aktivitas antibodi ? bagaimana kimiawi-kimiawi protein-protein ini berbeda ? secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad strktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat protein dalam jumlah yang hampir tak terbatas pula. (Meggy Rhenawijaya, 1982).
Asam amino dapat memberikan reaksi esterifikasi dan asilasi . Juga reaksi ninhidrin yang akan menghasilkan Ruhermann’s purple , suatu zat yang berwarna biru-ungu . Sistein dapat dioksidasi menjadi disulfida asam amino yang disebut sistin . (Fessenden , 1997) .                                               Sifat-sifat protein yaitu : (DepKes RI , 2002) .
a.Protein bersifat amfolit , karena protein itu mempunyai gugus NH2 yang mempunyai sifat basa lemah dan gugus karboksilat yang mempunyai sifat asam lemah .
b.Protein bersifat koloid hidrofil .
c.Protein apabila dipanaskan akan menggumpal . Sedangkan dengan basa atau  asam , protein akan mempunyai sifat-sifat lain dengan sifat semula . Peristiwa ini disebut Denaturasi .
d.Protein bila dihidrolisis akan terurai :
protein          pepton             polipeptida           dipeptida            asam amino
            Pembagian protein yaitu : (DepKes RI , 2002)
Berdasarkan hasil-hasil hidrolisisnya protein dibagi 2 golongan :
a.Protein tunggal ialah protein yang bila dihidrolisis dengan menghasilkan asam-asam amino saja .
b.Protein majemuk ialah protein yang bila dihidrolisis selsin menghasilkan asam-asam amino juga menghasilkan senyawa lain yang disebut protetis
          Reaksi-reaksi untuk menunjukkan adanya protein adalah : (Pudjaatmaka , 1993) .


a.Reaksi Bluret
Jika protein dicampur dengan larutan NaOH pekat dan satu atau dua tetes larutan CuSO4 encer , maka akan memberikan warna merah atau violet .
b.Jika larutan protein ditambah sedikit pereaksi Millon kemudian dipanaskan hingaa mendidih maka akan terjadi endapan merah .
c.Larutan protein ditambah pereaksi alkohol akan mengendap .   
          Protein dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia , bentuk atau fungsi biologinya (Anshory , 2003) .
a.Penggolongan protein berdasarkan komposisi kimia .
1.Protein sederhana
2.Protein Konjugasi
b.Penggolongan protein berdasarkan bentuk .
1.Protein globular
2.Protein serabut
c.Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologi .
1.enzim
2.protein transport
3.protein nutrient dan penyimpanan
4.protein kontraktil
5.protein struktur
6.protein pertahanan (antibody)
7.protein pengatur 
                        Dari 20 macam asam amino ada 10 macam yang disebut asam amino essensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia , sehingga harus didatangkan dari luar tubuh bersama-sama makanan . Asam amino yang tergolong asam amino essensial yaitu valin leusin , isoleusin , treonin , lisin , metionin , tritosa , fenilalanin , histidim dan arginin . (Anshory , 2003).
B. Uraian Bahan
1.  Air suling ( Ditjen POM, 1979,hal;96)
          Nama resmi                             : Aqua Destillata
          Nama lain                                : Air suling
          RM/BM                                     : H2O/18,02
          Pemerian                                 : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
          Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup rapat.
          Kegunaan                               : sebagai pelarut.
2.   Asam klorida  (Ditjen POM 1979,hal; 649)           
          Nama resmi                            :Acidum Hydrochloridum
          Nama lain                                : Asam klorida
          RM/BM                                     : HCl/36,46
          Pemerian                                 : cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan dua bagian air, asam dan bau hilang.
Penyimpanan                         : dalam wadah tretutup rapat.
Kegunaan                               : sebagai pereaksi.

3.   Asam nitrat (Ditjen POM,1979,hal; 650)
          Nama resmi                             : Acidum Nitras
          Nama lain                                : Asam nitrat
          RM/BM                                     : HNO­3/63,01
Pemerian                                 : cairan jernih berasap, hampir tidak berwarna sampai warna kuning.
          Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : Sebagai pereaksi.
4.    Perak nitrat ( Ditjen POM,1979,hal; 97)
Nama resmi                             : Argenti Nitras
Nama lain                                : Perak nitrat
RM/BM                                     : AgNO3/169,87
Pemerian                                 : hablur berwarna putih (transparan), tidak berbau, menjadi gelap bila kena sinar.
Kelarutan                                : sangat mudah larut dalam air.
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.     
Kegunaan                               : sebagai pereaksi
5.    Ferri (III) klorida ( Ditjen POM,1979,hal; 659 )     
Nama resmi                             : Ferrisi Chloridum
Nama lain                                : Besi (III) klorida
RM/BM                                    : FeCl3 / 152,9
Pemerian                                 : hablur atau serbuk hablur hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah  terpengaruh oleh kelembaban.
Kelarutan                                : larut dalam air.
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : Sebagai pereaksi
6.    Natrium klorida (Ditjen POM,1979,hal; 403 )
Nama resmi                             : Natrii Chloridum
Nama lain                                : Natrium klorida      
RM/BM                                     : NaCl / 58,44
Pemerian                                 : Hablur heksahedral, tidak berwarna (serbuk hablur putih), tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan                                : larut dalam 2,8 bagian air.
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : sebagai pereaksi
7.   Natrium karbonat ( Ditjen POM,1979,hal; 400 )   
Nama resmi                             : Natrii Carbonas
Nama lain                                : Natrium karbonat
RM/BM                                     : Na2CO3.H2O / 124
Pemerian                                 : hablur tidak berwarna (warna putih).
Kelarutan                                : mudah larut dalam air, lebih mudah lagi larut dalam air mendidih.
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : sebagai pereaksi
8.    Natrium hidroksida ( Ditjen POM,1979; 412)
    Nama resmi                               : Natrii Hidroksidum
    Nama lain                                  : Natrium hidroksida
    RM                                             : NaOH
    BM                                             : 40,00
    Pemerian                                   : putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain, keras, rapuh, dan menunjukkan pecahan hablur.
    Kelarutan                                     : mudah larut dalam air dan dalam etanol.
    Penyimpanan                            : dalam wadah tertutup rapat.
    Kegunaan                                  : sebagai pereaksi
9.   Tembaga (II) sulfat ( Ditjen POM,1979,hal; 731 )
Nama resmi                             : Cupru Sulfas
Nama lain                                : Tembaga (II) sulfat
RM/BM                                     : CuSO4/159,61
Pemerian                                 : prisma triklinik(serbuk hablur biru)
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : sebagai pereaksi
.
10. Timbal (II) nitrat (Ditjen POM,1979,hal; 733)
Nama resmi                             : Plumbu Nitras
Nama lain                                : Timbal (II) nitrat
RM/BM                                     : Pb(NO3)2  / 270,21
Pemerian                                 : hablur tidak berwarna (putih) atau serbuk
                                                    hablur putih.
Penyimpanan                         : dalam wadah tertutup.
Kegunaan                               : sebagai pereaksi
C.Prosedur Kerja (Anonim , 2011)
1.Kelarutan Protein
Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur . Kedalam tabung rekasi pertama tambahkan 3 ml air . Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2 M . Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M . Kedalam  tabung reaksi ke empat tambahkan 3 ml larutan HCL 0,1 M . Amati perubahan yang terjadi .
2.Koagulasi Protein
 Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur . Tambahkan 2 ml larutan HNO3 2 M . Amati perubahan yang terjadi . Panaskan tabung reaksi perlahan-lahan . Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M . Amati perubahan yang terjadi .
3.Reaksi Dengan Ion-ion logam
Isi tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur (1:1) . Kedalam tabung reaksi pertama tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi .
Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes larutan CuSO4 0,1 M . Amati perubahan yang terjadi . Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan beberapa tetes larutan NaCL 0,1 M . Amati perubahannya . Kedalam tabung reaksi keempat tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1 M . Amati yang terjadi .
Kedalam tabung reaksi kedalam tambahkan beberapa tetes larutan Pb(NO3)2 0,1 M . Amati perubahan yang terjadi .














BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.Alat yang Dipakai
            Alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain bunsen, cawan porselin, gegep kayu, gelas ukur, lap kasar, lap halus, pipet tetes, pipet skla, pinset, dan rak tabung.
B.  Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan yaitu, aquadest, larutan putih telur ayam,  lautan telur itik, larutan susu bear brand dan larutan telur puyu, larutan Natrium Hidroksida (NaOH), larutan Natrium Karbonat (Na2CO3), larutan Asam Klorida (HCl), larutan Asam Nitrat (HNO3), larutan Perak Nitrat (AgNO3), larutan Natrium Klorida (NaCl), larutan Ferri Klorida (FeCl3), larutan Plumbo Nitrat (Pb(NO32), larutan Kupri Sulfat (CuSO4) dan tissue
C. Cara Kerja
1. Kelarutan Protein
Disiapkan alat dan bahan, diisi 4 tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur. Ke dalam tabung reaksi (1) ditambahkan 3 ml air. Ke dalam tabung reaksi (2) ditambahkan 3 ml larutan NaOH 2 M. Ke dalam tabung reaksi (3) ditambahkan 3 ml larutan Na2CO3 0,1 M. Ke dalam tabung reaksi (4) ditambahkan 3 ml larutan HCl 0,1 M. Kemudian diamati perubahan yang terjadi. Dilakukan hal yang sama untuk sampel telur ayam, telur itik dan susu bear brand.
2. Koagulasi Protein
Disiapkan alat dan bahan, kemudian diisi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur. Kemudian ditambahkan 2 ml larutan HNO3. diamati perubahan yang terjadi. Selanjutnya dipanaskan tabung reaksi secara perlahan-lahan. Di diinginkan dan ditambahkan 5 ml larutan NaOH kemudian diamati perubahan yang terjadi. Dilakukan hal yang sama untuk sampel telur ayam, telur itik dan susu bear brand.
3. Reaksi dengan Ion-ion Logam
Disiapkan alat dan bahan, kemudian diisi tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan putih telur puyu. Ke dalam tabung reaksi (1) ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M. diamati perubahan yang terjadi. Ke dalam tabung reaksi (2) ditambahkan beberapa tetes larutan CuSO4. diamati perubahan yang terjadi. Ke dalam tabung reaksi (3) ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl. diamati perubahan yang terjadi. Ke dalam tabung reaksi (4) ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 0,1 M. diamati perubahan yang terjadi. Ke dalam tabung reaksi (5) ditambahkan beberapa tetes larutan (Pb(NO3)2). diamati perubahan yang terjadi.  Dilakukan hal yang sama untuk sampel telur ayam, telur itik dan susu bear brand.

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.Hasil Praktikum
1.Tabel hasil Pengamatan
  a.Kelarutan Protein
Kelompok : Telur Bebek
Putih telur dengan pelarut
Pengamatan
Air
Larut dalam air
Larutan NaOH
Tidak larut dan membentuk dua fase
Larutan Na2CO3
Tidak larut dan membentuk dua fase
Larutan HCl
Larut dalam HCl




     b. Koagulasi Protein
Putih telur dengan pelarut
Pengamatan
AgNO3
Terjadi denaturasi yang ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan warna putih
CuSO4
Terjadi denaturasi yang ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan warna hijau
NaCl
Larut dan tidak terjadi denaturasi
FeCl3
Terjadi denaturasi yang ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan warna hijau
Pb(NO3)2
Terjadi denaturasi yang ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan warna putih

2.   Reaksi
a.  Kelarutan Protein
a)     Kelarutan dalam air
                                                                                                                  



b)     Kelarutan dalam NaOH



c)     Kelarutan dalam Na2CO3










2H2N-C-C-N-C-C-N-C-C-OH +Na2CO
 

 2H2N-C-C-N-C-C-N-C-C-ONa + H2O + CO2
 







 



d)   

 
Kelarutan dalam HCl

H2N-C-C-N-C-C-N-C-C-OH  +  HCl
 
 



b.    Koagulasi Protein
a)     Reaksi albumin + HNO3



b)        Reaksi albumin + HNO3 + NaOH


 



c.    Reaksi dengan ion-ion logam
a)    Reaksi dengan AgNO3




b)    Reaksi dengan CuSO4



                                      
c)    Reaksi dengan NaCl







d)    Reaksi dengan FeCL3









e)    Reaksi dengan Pb(NO3)2




B.Pembahasan
Protein adalah polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptide demean berat molekul yang besar mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N juga ada yang mengandung unsure S, P,dan Fe.
            Dalam percobaan mengetahui kelarutan protein dengan pelarut air, larutan NaOH, larutan Na2CO3 dan HCl dengan larutan putih telur diperoleh hasil, larutan putih telur larut setelah ditambahkan air, serta larut dalam NaOH dan NaCl yang disertai dengan timbulnya busa. Sedangkan larutan putih telur ditambahkan Na2CO3 terbentuk gumpalan putih dan tidak larut dala air serta melepaskan gas CO2. larutan putih telur dalam air, asam dan basa disebabkankarena adanya gugus karboksil (C=O) dan gugus amin yang memiliki sifat kepolaran yang dapat membentuk ikatan hydrogen antara. Protein dalam air, gugus amin menangkap H+ yang dilepaskan oleh karbonil sehingga protein dapat larut dalam air. Protein dalam HCl, pada suasana asam gugus amin menangkap H+ karena berada dalam bentuk ion ssehinghga protein juga dapat larut dalam HCl. Protein dalam NaOH, pada susana basa COOH melepaskan satu H+ sehingga menghasilkan COO- yang bereaksi dengan protein mengakibatkanproteinh dapaty larut dalam pelarut basab (NaOH).
            Dari percobaan mengetahui sifat koagulasi protein demean pereaksi asam nitrat dan NaOH mrnggunakan sampel larutan putih telur diperoleh hasil. Mula-mulaputih telur ditambahkan dengan asam nitrat dan NaOH terbentuk gumpalan putih, hal ini disebabkan terputusnya jembatan disulfida atau terganggunya gaya tarik lemah yang disebabkan dalam suasana asam (penambahan asam nitrat) molekul protein akan membentuk ion positif, sedangkan dalam suasana basa (penambahan NaOH) protein akan membentuk ion negatif. Pada titik isolistrik protein mempunyai muatan positif dan negatif yang sama, sehingga tidak bergerak ke arah elektroda positif maupun negatif sehingga terjadi penggumpalan protein yang didahului oleh proses denaturasi yaitu terjadinya kerusakan struktur protein. Kemudian setelah itu larutan sampel tadi dipanaskan beberapa menit, hasilnya terbentuk gumpalan yang sangat kental dimana pada bagina bawah tabung reaksi terbentuk gumpalan berwarna kuning. Hal ini disebabkan terjadinya denaturasi yang disebabkan oleh pemanasan (suhu tinggi 50 OC atau lebih) yang membuat struktur protein rusak yang ditandai dengan tiambulnya gumpalan pada tabung reaksi. Selain faktor pemanasan dan pH, denaturasi juga dapat terjadi oleh adanya ion logam berat, gerakan mekanik, alkohol, aseton, eter dan detergen.
            Pada percobaan mengetahui sifat protein melalui reaksi Biuret diperoleh hasil, mula-mula putih telur ditambahkan CuSO4 terbentuk gumpalan biru, hal ini disebabkan terjadinya denaturasi akibat adanya ion logam berat Cu2+ apada pH di atas isolistrik yang menyebabkan komformasi struktur protein berubah yang ditandai dengan terbentuknya gumpalan berwarna biru muda tetapi setelah ditambahkan NaOH, gumpalan hilang dan warna larutan menjadi ungu, hal ini disebabkan protein yang terdenaturasi pada titik isolistriknya masih dapat larut pada pH diluar titik isolistrik tersebut.
            Pada percobaan mengetahui reaksi-reaksi protein dengan ion-ion logam dengan menggunakan pereaksi AgNO3, CuSO4, NaCl, FeCl3, Pb(NO3)2 menggunkan larutanh putih telur ( 1 : 1 ) sebagai sampel diperoleh hasil. Mula-mula AgNO3 ditambahkan pada larutan putih telur terbentuk gumpalan putih, larutan putih telur ditambahkan dengan CuSO4 terbentuk gumpalan biru muda. Sedangkan larutan putih telur ditambahkan NaCl, ia larut, direaksikan dengan FeCl3 terbentuk gumpalan jingga, dengan Pb(NO3)2 terbentuk gumpalan putih disertai dengan terbentuknya endapan putih dan berbuih. Hal ini disebabkan pengendapan oleh ion positif pada masing-masing sampel di atas, dimana pengendapan protein ion-ion logam ini dilakukan pada pH larutan di atas isolistrik (dalam suasana asam).







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
                        Dari hasil percobaan yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut  :
1.Semua pereaksi pada kelarutan protein tidak dapat melarutkan protein kecuali HCL dan air , karena HCL merupakan suatu asam dimana protein bersifat amfoter dimana larut dalam asam dan sedikit larut dalam basa .
2.Pada koagulasi proteinn , semua pereaksi bereaksi dengan albumin protein dengan baik yang mengalami gumpalan atau endapan yang sesuai dengan sifat protein .
3.Protein yang direaksikan dengan ion-ion logam akan membentuk endapan atau gumpalan karena endapan yang terbentuk bersifat reversibel dimana endapan yang terjadi melarut kembali dalam waktu yang singkat .
B.Saran
                      Agar alat yang ada dilaboratorium dapat lebih dilengkapi lagi , sehingga praktikan dapat melaksanakan kegiatan dengan lancar .
DAFTAR PUSTAKA
DitjenPOM, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi Ke-III, Departemen Kesehatan RI:Jakarta
DitjenPOM, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi Ke-IV, Departemen Kesehatan RI:Jakarta.
Sastrohamidjojo,Hardjono.Kimia Organik.Gadjah Mada University press :  yogyakarta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokima.UI-Press : Jakarta.
Raph J Fessenden .Kimia Organik Edisi III.Erlangga : Jakarta.
Murray, Robert K.,dkk.2009.Biokimia Harpe.Edisi 27.EGC :Jakarta


0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards