Sabtu, 15 Oktober 2011

bahasa indonesia


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………                      
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………                     
LATAR BELAKANG …………………………………………………………….                      
PEMBAHASAN ………………………………………………………………….                       
A.    Ragam Bahasa Remaja ………………………………………………..                      
B.     Cerpen Remaja ………………………………………………………..              
C.     Bahasa Dalam Cerpen ………………………………………………...
D.    Kosa Kata …………………………………………………………….
E.     Pengenalan Bahasa ABG di Dalam Kelas ……………………………
KESIMPULAN ………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….....                          











Latar Belakang
Bahasa Indonesia yang digunakan di kalangan anak remaja (yang lebih dikenal dengan istilah ABG alias Anak Baru Gede) Indonesia saat ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang 'baik dan benar'. Salah satu syarat bahasa yang baik dan benar adalah "pemakaian bahasa yang  mengikuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku" atau "pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Bahasa ABG cenderung memilih ragam santai sehingga tidak terlalu baku (kaku). Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur kalimat dan intonasi. Dalam pilihan kata kita melihat bahwa 'bilang' digunakan untuk mengganti kata 'berkata', 'dengerin' untuk 'mendengarkan' serta banyak penggunaan kata dasar seperti 'baca', 'belanja', 'beli', dan 'bawa'. Untuk menghindari pembentukan kata dengan afiksasi, bahasa ABG menggunakan proses nasalisasi yang diiringi dengan penambahan akhiran -in seperti 'memperpanjang' menjadi 'manjangin' (Øpanjang Ømanjang + in Ø manjangin). 
Ranah bahasa Indonesia semacam ini merupakan bahasa sehari-hari penduduk Jakarta yang sangat kosmopolitan. Oleh karena itu banyak kalangan yang menyebutnya ragam santai dialek Jakarta. Penggunaan ranah bahasa ABG di Daerah (luar DKI Jakarta) ini banyak dijumpai di kalangan anak sekolah di tingkat SLTP, SMU, dan perguruan tinggi semester bawah. Kalangan remaja di pedesaan pun tampaknya semakin banyak yang menggunakan kosa kata yang diambil dari ranah bahasa ini akibat gencarnya siaran televisi yang sebagian besar tema dan latarnya berkiblat ke Jakarta. 






Pembahasan
A.     Ragam Bahasa Remaja
Ragam bahasa ABG memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti 'permainan Ø mainan, pekerjaan Ø kerjaan.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. Dalam contoh percakapan berikut antara tokoh Vira dan Alda dalam 'Atas Nama Cinta' kita melihat bagaimana bahasa ABG ini dibuat begitu singkat tetapi sangat komunikatif. Dalam percakapan ini hanya kalimat pertama yang menggunakan pokok kalimat (subjek) sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali.
"Kamu anak baru, ya?"
'Iya."
"Jurusan apa?"
"Komunikasi."
"Pantesan cantik."
"Makasih."
"Eh, mau ini?"
"Apa tuh? Obat, ya?"
"Iya, kalau mau ambil aja."
Dari contoh di atas jelas sekali bahwa susunan kalimat yang digunakan sangat berbeda dengan kaidah bahasa Indonesia baku atau bahasa yang baik dan benar. Kosa kata bahasa remaja banyak diwarnai oleh bahasa prokem, bahasa gaul, dan istilah yang pada tahun 1970-an banyak digunakan oleh para pemakai narkoba (narkotika, obat-obatan dan zat adiktif). Hampir semua istilah yang digunakan bahasa rahasia di antara mereka yang bertujuan untuk menghindari campur tangan orang lain. Dengan semakin maraknya pemakaian narkoba kata-kata seperti 'sakaw' atau sakit, 'putaw' atau putih (serbuk heroin berwarna putih) kini semakin dikenal. 
Jika di Jakarta ranah bahasa ABG menjadi bahasa sehari-sehari hampir seluruh penduduk ibukota, di luar Jakarta bahasa remaja ini banyak digunakan dan dimengerti oleh kalangan remaja di perkotaan. Di Bali, misalnya, bahasa remaja banyak digunakan di Denpasar dan kota-kota lain terutama di sekolah-sekolah favorit. Hal ini disebabkan anak-anak di perkotaan memiliki akses yang lebih besar terhadap acara televisi (remaja) yang hampir seluruhnya berbasis Jakarta. Di daerah perkotaan juga terdapat kafe, mal, dan pasar swalayan. 
Belakangan ini telah diperkenalkan bahasa gaul dengan diterbitkannya Kamus Bahasa Gaul. Bahasa ini banyak digunakan oleh kalangan waria di Jakarta. Secara perlahan bahasa ini juga merambah kalangan remaja di daerah terutama di kota-kota besar. Kata 'ember' (emang benar) kini sudah berterima di antara kelompok masyarakat nonwaria. Dari segi struktur, bahasa gaul tidak jauh berbeda dengan bahasa ABG. Perbedaan utamanya terletak pada kosa  kata. Aturan pembentukan kata bahasa gaul cenderung tidak konsisten sehingga untuk mempelajarinya kita harus banyak menghafal. Berikut adalah contoh percakapan dalam bahasa gaul.
Jali-jali di Mal
A: Akika mawar belalang spartakus nih.
B: Emang spartakus yang lambreta napose?
A: Sutra Rusia!
B: Akika mawar belalang Tasmania.
A: Tasmania kawanua yang lambada jugra sutra Rusia?
B: Tinta . pingin gaya atitah!
A: Sihombing loe!
B: Tinta . soraya kayangan anjas! He . he . 
B.     Cerpen Remaja
Yang dimaksud  dengan cerpen ramaja dalam tulisan ini adalah cerita pendek yang diperuntukkan bagi kaum remaja. Hal ini bisa dilihat dari tokoh yang ada di dalam cerpen. Mereka biasanya anak sekolah menengah umum atau mahasiswa bawah. 
Panjang cerpen rata-rata 1½ - 2 halaman atau 1500 kata yang mungkin juga dipengaruhi juga oleh kebijakan Redaktur dalam menyediakan ruang. Di Indonesia kini terdapat lima buah majalah remaja yang cukup terkenal tetapi untuk penulisan ini saya hanya menampilkan empat saja. Tabel di bawah ini merupakan rangkuman data keempat cerpen tersebut.
Judul Cerpen
Majalah
Latar
Atas Nama Cinta
Kawanku
Kampus di Jakarta
Kala Cinta Berpaling
Anita
Tempat kerja di Jakarta
Song 2
Hai
Jakarta, Mataram
Sang Tokoh
Gadis
Sekolah di Jakarta
C.      Bahasa dalam Cerpen
Dalam setiap cerpen, penulis cerita menggunakan bahasa Indonesia baku dalam memberikan penjelasan kepada pembaca. Mereka sama sekali tidak menggunakan bahasa ABG. Namun ketika tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita itu berbicara, penulis selalu menggunakan bahasa ABG seperti contoh berikut.  
Di kafe Irit Legit, nama kantin yang letaknya di belakang gedung sekolah Riskie dan teman-temannnya membahas perubahan sikap Rico yang cukup signifikan ini.
"Nggak salah denger tuh? Gile si Rico!" kata Udin terheran-heran.
"Lagi mabok kali tu anak," timpal Amin.
D.    Kosa Kata 
Untuk membentuk kata kerja transitif bahasa remaja cenderung menggunakan proses nasalisasi. Mereka menghindari penggunaan awalan 'meN-' yang cukup rumit. Dengan demikian, pemakai bisa menghindarkan diri dari kesulitan menentukan kombinasi 'menN - kan' atau 'meN - i". Kesulitan ini diatasi dengan proses 'N - in'. 

Tabel berikut menunjukkan proses morfologi bahasa ABG.  
1.      Proses nasalisasi Kata Kerja Aktif + in untuk membentuk KK transitif aktif
pikir Ø mikirin
ambil Ø ngambilin
2.      Bentuk pasif 1: 'di + Kata Dasar + in'
Bentuk pasif ini dibentuk dengan menambahkan awalan 'di- dan akhiran 'in pada kata dasar, 
dua  Ø diduain
jalan  Ø dijalanin
3.      Bentuk pasif 2: 'ke + Kata Dasar'
Bentuk pasif ini yang merupakan padanan bentuk pasif 'ter' dalam bahasa Indonesia baku. 
Contoh:
tangkep  Ø ketangkep
timbang  Ø ketimbang
4.      Penghilangan huruf (fonem) awal
Contoh:
habis  Ø abis
memang  Ø emang

5.      Penghilangan huruf 'h' pada awal suku kata bentuk baku. 
Contoh:
tahu  Ø tau
habis  Ø abis

6.      Pemendekan kata atau kontraksi dari dua kata yang berbeda.
Contoh:
terima kasih  Ø makasih
bagaimana  Ø gimana
7.      Penggunaan istilah lain.
Contoh:
cantik  Ø kece
dia  Ø doski

8.      Penggantian huruf 'a' dengan 'e'.
Contoh:
benar  Ø bener
cepat  Ø cepet
9.      Penggantian diftong 'au' dengan 'o' dan 'ai' dengan 'e'
Contoh:
kalau  Ø kalo
sampai Ø sampe
10.  Pengindonesiaan bahasa asing (Inggris). 
Contoh:
sorry  Ø sori
comment  Ø komen

E.     Pengenalan Bahasa ABG di dalam Kelas
Bahasa ABG yang cenderung tidak formal atau tidak baku menurut kaidah yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa masih menimbulkan kontroversi termasuk di kalangan pendidik di Indonesia ketika hendak diperkenalkan di dalam kelas. Masih banyak kalangan guru yang berpendapat bahwa bahasa ABG tidak beraturan dan tidak menunjukkan citra bahasa Indonesia yang 'baik dan benar'. Oleh karena itu para guru di Indonesia tidak memperkenalkan bahasa ini di dalam kelas. 
Walaupun ranah bahasa ini tidak diperkenalkan di dalam kelas secara formal, para ABG di Indonesia dengan mudah memahaminya karena bahasa ini merupakan bahasa sehari-hari mereka. Hampir sebagian besar orang Indonesia dapat dengan mudah mempelajari bahasa ini lewat acara televisi yang lebih banyak bernuansa ABG. 
Kemudahan seperti yang diuraikan di atas tidak akan bisa diperoleh oleh siswa atau guru yang belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing terutama mereka yang tinggal di luar negeri (termasuk Australia). Hal ini disebabkan karena kurangnya pajanan terhadap bahasa ini. Penyebab lain adalah tidak ada materi yang khusus membahas ranah bahasa ABG  ini karena berbagai pertimbangan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. 
Karena bahasa ABG tidak dimasukkan ke dalam kurikulum, guru bisa memperkenalkan ranah ini secara proporsional sesuai dengan alokasi waktu dan minat para siswa. Yang perlu disampaikan kepada siswa adalah bahasa ABG sangat mudah untuk dipelajari karena struktur morfologi dan kalimatnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa Indonesia baku.
Akan tetapi perlu diingat bahwa setiap ranah bahasa memiliki sejumlah aturan yang membatasi pemakaiannya. Karena bahasa ini merupakan bahasa remaja yang cenderung santai, bahasa ini tentu tidak patut jika digunakan dalam situasi resmi yang melanggar ketentuan mengenai kepatutan ujara. Perlu disadari pula bahwa ranah bahasa memiliki keterbatasan yang tidak saja terkait dengan pemakaian ranah tersebut tetapi juga dengan individu pemakaiannya. 









Kesimpulan
Sebagai ranah bahasa Indonesia, bahasa ABG perlu diajarkan terutama kepada siswa remaja yang telah menguasai bahasa Indonesia baku. Untuk itu, guru perlu menguasai bahasa ini agar bisa memilih seberapa banyak komponen ini perlu diperkenalkan kepada siswa sehingga tidak bertentangan dengan tujuan belajar bahasa Indonesia menurut kurikulum. Jika pengajaran ranah bahasa ini tidak mendapatkan restu dari kurikulum, guru perlu menemukan kiat tersendiri untuk memperkenalkannya kepada murid, terutama jika mereka akan melakukan kunjungan ke sekolah setara di Indonesia. 
Kita perlu ingat bahwa siswa harus dilatih untuk memahami bahwa suatu ranah tertentu (termasuk ranah bahasa remaja) memiliki keterbatasan dan jika kita berbicara tentang suatu ragam bahasa kita juga sebenarnya telah mulai memberikan pengakuan terhadap norma individu dan kelompok pemakainya.
 










Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar, MA, Ph.D. 2000. Perspektif Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia. Bandung, Andira.
Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta, PT. Gramedia.
Badudu, J.S. 1996. 'Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing' dalam Ida Sundari Husen dkk. Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Moeliono, Anton M. ed. 1988. Tata Bahasa Baku Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perum Balai Pustaka, Jakarta.
Moeliono, Anton M., 1991. Santun Bahasa, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sahertian, Debby. 1999. Kamus Bahasa Gaul. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.














REALITA CINTA ROCK and ROLL
Film ini menceritakan tentang cinta dan persahabatan. Pemeran utamanya adalah Ipank, Nugie dan seorang gadis bernama Rahel. Mereka bertiga adalah sahabat. Rahel bekerja di toko kaset miliknya sedangkan Ipank dan Nugie adalah siswa SMA di salah satu sekolah di Jakarta.  Mereka selalu bersama, terutama Ipank dan Nugie. Disekolahpun mereka duduk berdampingan, karna kebetulan mereka juga ada dalam kelas yang sama. Karakter mereka juga tidak jauh berbeda, sama-sama kacaunya.
Ipank dan Nugie selalu saja membuat ruang kelas menjadi heboh dengan ulah jahil mereka. Dua orang yang duduk di depan mereka lah yang selalu jadi korban  kejahilannya. Banyak cara yang mereka lakukan untuk mengalihkan perhatian guru yang mengajar agar mereka bisa melarikan diri dari kelas. Misalnya saja ketika mereka menyuruh salah satu teman mereka untuk kencing di halaman sekolah, akhirnya kelas menjadi heboh dan mereka mengambil kesempatan tersebut untuk kabur dari kelas. Bukan kali itu saja, di lain waktu mereka juga pernah menyuruh temannya untuk berpura-pura sakit dan mereka  berdua memanfaatkannya untuk keluar dari kelas. Mereka berpura-pura mengantarkan teman mereka yang sakit itu ke poliklinik padahal mereka hanya nongkrong di ruangan kosong. Bukan hanya itu, masih banyak lagi kejahilan lain yang mereka berdua lakukan seperti kelahi dan sebagainya.
Mereka adalah penggemar music rock, hal itu bisa di lihat dari perilaku mereka, cara berpakaian serta  cara berbicaranya yang sama sekali jauh dari adab sopan santun yang seharusnya. Mereka memiliki grup band beraliran rock, tetapi  antara personil satu dengan yang lain  tidak ada saling pengertian sehingga akhirnya setelah berdiri beberapa lama, grup band mereka tetap tidak ada kemajuan.
Diawal film ini, lebih banyak bercerita tentang Ipank dan Nugie. Sedangkan Rahel hanya muncul di beberapa adegan. Ipank dan Nugie masing-masing memiliki keluarga yang perhatian sama mereka. Tetapi jalan pikiran mereka yang ingin bebas, yang terlalu terobsesi dengan kehidupan para rocker-recker  yang menjadi idola  mereka selalu saja mendapat tentangan dari orang tua mereka.
Berbeda dengan Rahel yang hidup di Jakarta hanya seorang diri, tanpa kedua orang tua. Ia lebih mandiri dalam menjalani  hidupnya, ia lebih tegar walaupun sebenarnya ia tidak jauh berbeda dengan kedua sahabatnya, Ipank dan Nugie.
Awal permasalahan mereka yang membuat film ini lebih seru di tonton ialah ketika pembagian raport. Nilai mereka lebih dominan merah. Hal itu membuat orang tua Nugie maupun Ipank marah besar.
Ketika kedua orang tua Ipank bertengkar, mempermasalahkan hasil raportnya ia mendengar bahwa sebenarnya ia hanyalah anak adopsi. Hal ini membuatnya kecewa dan akhirnya memutuskan untuk minggat dari rumah. Hal yang sama juga terjadi pada Nugie, ia di marahi ibunya dan ia pun memutuskan untuk mencari ayahnya yang sejak kecil tidak pernah ia tau keberadaannya.
Dengan modal alamat, Nugie memutuskan untuk mencari ayahnya dan di temani oleh sahabatnya Ipank. Setelah beberapa lama, akhirnya mereka menemukan alamat yang mereka cari. Awalnya ia senang karena akan bertemu dengan ayahnya yang sejak kecil belum pernah ia lihat. Tetapi ia sangat kaget ketika mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang waria. Nugie berusaha sabar dan menerima kenyataan tersebut, tetapi akhirnya ia berontak dan memutuskan untuk pergi dari rumah ayahnya.
Tidak jauh berbeda dengan Ipank dan Nugie, Rahel juga memiliki permasalahan hidup yang tidak mudah. Ia hanya terlihat kuat dan tabah dengan semua keadaan yang di hadapinya, padahal dalam hatinya ia berontak dan protes dengan kehidupan yang di anggapnya tidak adil.
Memiliki permasalahan yang serupa membuat mereka semakin menjadi lebih dekat. Mereka bertiga berpikir untuk lari sejauh mungkin agar mampu melupakan semua permasalahan yang mereka hadapi. Tetapi malah timbul masalah baru, karna ternyata Nugie maupun Ipank sama-sama memiliki perasaan suka terhadap Rahel.
Persahabatan mereka sempat kacau karena kejadian itu. Namun karena ikatan persahabatan mereka bertiga yang sudah sedemikian kuatnya, mereka akhirnya mengesampingkan perasaannya dan lebih memilih persahabatan yang sudah lama mereka jalin.
Diakhir film, Ipank, Nugie dan Rahel kembali seperti semula. Tiga orang sahabat yang selalu bersama.

 





PESAN MORAL
Persahabatan itu bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Itu kata salah satu syair lagu yang menggambarkan indahnya persahabatan. Dalam film ini di gambarkan bahwa perssahabatan itu memiliki arti yang sangat penting. Bisa saja timbul konflik antara kita dengan sahabat kita tetapi bagaimana kita menyelesaikan masalah itu dengan mengesampingkan ego masing-masing.
Banyak yang bisa kita petik makna dari film ini, bukan saja masalah persahabatan tapi juga berbagai masalah yang akrab dan sering terjadi pada para remaja. Seperti salah faham dengan orang tua, yang biasanya di sebabkan karena perbedaan pandangan, masalah kenakalan remaja, masalah percintaan dan sebagainya.
Apabila anda ingin mengetahui bagaimana cerita film ini, untuk lebih jelasnya silahkan anda nonton sendiri. Tetapi intinya, film ini memberikan kita pandangan bagaimana kita seharusnya mengambil langkah untuk menentukan sikap kita di masa depan.



















TUGAS BAHASA INDONESIA
1.   BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
2.   RANGKUMAN FILM “REALITA CINTA ROCK and ROLL”
Description: G:\1247750129UMI LOGO.jpg
DISUSUN OLEH :
Nama           : BAJIL
Kelas            : L.1
Stambuk      : 150 2010 063

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards